Jadi, BBM for Android akhirnya secara resmi dirilis juga. Nah, review ini saya buat sebagai jawaban dari pertanyaan-pertanyaan teman-teman. Digabung disini jadi kalau ada yang nanya, saya tinggal share link nya aja. =) 1. Perlu ngga sih Fa, gw ganti gadget ke Android or Iphone (ini pertanyaan pengguna BB biasanya), atau kalau saya mau beli gadget, sebaiknya beli apa? Buy what you need! Itu advice dari saya. Perlu atau tidaknya kamu membeli gadget baru, jawabannya cuma kamu sendiri yang tahu. Apakah gadget yang kamu miliki sekarang sudah bisa mendukung kebutuhan kamu selama ini. Jadi, jangan gara-gara BBM sudah multiplatform, terus memutuskan mau ganti gadget, padahal BB nya masih ga kenapa-kenapa. Cuma pengen nyobain BBM di Android/Iphone aja. Well, kalau kata saya sih ini jenis percobaan yang mahal. =D Pembenaran aja, bilang aja pengen beli gadget gitu. 2. Pengen pakai BBM di Android/Iphone. Bagusnya gimana? (ini juga pertanyaan pengguna BB) Terserah. BB lama mau diapain? Masih mau diaktifkan, atau cuma mau pegang satu gadget saja? Kalau masih mau diaktifkan, ya buat dua BBID (blackberry id, user id yang digunakan untuk dapat menikmati layanan BBM - di android dan iphone, dan Blackberry World - di BB). Kalau mau dipindahkan, pastikan kamu backup dulu semua contact BBM di BB lama ke BBID kamu. Sebenarnya, kalau kamu menggunakan Blackberry Desktop Manager, ada tuh disitu bagaimana complete backup kalau mau pindah gadget. Bedanya, berhenti sampai di backup selesai aja kalau mau alih ke Android/Iphone. Sisanya, diselesaikan di gadget Android/Iphone nya. (Please googling gimana caranya, ngantuk euy).3. Benar ngga baterai jadi boros? Di awal, pada Iphone ini ditemukan memang demikian. Karenanya, esok hari setelah release, Blackberry Lmited sudah mengeluarkan update programnya. Bagaimana sekarang? Maaf, ga punya iphone. Hehehe.... Di handphone touchscreen itu konsumsi daya terbesar adalah screen. Ga percaya? Buka setting lihat battery usage-nya. Jadi, untuk mengatasi besarnya daya yang dihabiskan screen, saya mengaktifkan Power Saving Mode. Selain itu, kalau mau beli gadget baru, beli yang baterainya kapasitas mAh nya besar deh. Dan, satu-satunya aplikasi chat yang masuk dalam top ten battery usage saya tak lain dan tak bukan adalah LINE, bukan BBM. Jadi, kalau kamu BBM-an terus di Android-mu, dan kemudian baterainya jadi cepat habis, itu habisnya bukan karena BBM, tapi karena DIPAKAI TERUS-TERUSAN. LOL.... Coba aja pakai aplikasi yang lain terus-terusan juga, hasilnya kurang lebih sama (catat, aplikasinya yang setara, aplikasi messenger yaa....) Lihat deh gambar di atas. Itu adalah tampilan rincian penggunan battery oleh perangkat/aplikasi di Android saya. Lihat kan? Satu-satunya aplikasi *perpesanan* yang nyangkut di situ adalah LINE.
4. Siap-siap bayar mahal kalau BBM di Android/Iphone. Aduh ini komentar newbie banget ya? Pakai bawa-bawa paket BBM yang 'cuma 50rb bisa bbm sepuasnya'. Eh, di Android/Iphone BBM gratis lho. Ga perlu pasang paket BBM. Dan, dengan yang 'cuma 50rb' itu kalau kamu pasang paket data, walaupun ada kuotanya, dapatnya jauh lebih banyak daripada sekedar BBM-an. Push email? Ada. Aplikasi chat yang lain juga bisa. Tapi penting banget bahwa pakai Android/Iphone harus selalu mengaktifkan paket data. Dan 1gb kalau hanya untuk sekedar browsing, chatting, email, itu BANYAK lho. Kurang itu kalau dijadikan hotspot, dan dipakai streaming! Jadi bayar mahal? LOL. Lebih hemat justru, IMHO. 5. Apa untungnya BBM for Android? Buat saya yang jualan, dan ga bisa melepaskan 'dunia dari genggaman', punya aplikasi yang multiplatform artinya komunitas yang dijangkau lebih luas. Yap, ada whatsapp, LINE, KAKAOTALK, wechat, tango, dll., yang sudah multiplatform. Tapi BBM GROUP punya fasilitas ruang diskusi (di whatsapp ngga ada, di LINE ada), foto album yang bisa di komentari (di whatsapp ngga bisa, di LINE bisa, bahkan di LINE adanya bukan cuma buat grup, tapi perorangan). 6. Apa ruginya BBM for Android? Satu-satunya kekhawatiran saya tentang BBM multiplatform adalah bertambahnya jumlah orang yang jempolnya bereaksi lebih cepat daripada otaknya. Secara menyebarkan kebodohan tinggal copy, broadcast to all. Urusan bener atau engga itu berita yang di broadcast, itu urusan tetangga sebelah. Hehehe.... Jadi kalau kamu tukang broadcast, mending ga usah add pin saya deh. Add pun dengan senang hati segera saya remove, kok. =PNanti di upload gambar-gambar dan update untuk review ini, kalau sudah ga ngantuk yaa....
2 Comments
Hello again....
Mau nyeritain aplikasi andalan saya lagi nih. Namanya Math Ref, dari Happy Mauu Studio, LLC. Bisa diunduh di sini yaaa. Link barusan untuk versi free-nya. Versi pro nya juga ada, bedanya cuma ngga ada adds nya aja. Jadi boleh dibilang lumayan keren deh aplikasinya. Dengan aplikasi ini kaya punya buku pintar matematika gitu. Rumus-rumus disajikan lengkap! Bahkan ada rumus fisika dan kimia dasar. Tambahannya lagi, kenapa saya merekomendasikannya, ada nama-nama abjad Yunani, yang saya suka lupa terus itu lho. Kepake banget kalo belajar SEM, yang berhamburan itu abjad keluarnya. Lol.... Kalo ada aplikasi keren dan gratisan, bagi-bagi yaaa.... Last week, an unreleased, older version of the BBM for Android app was posted on numerous file sharing sites. We were aware of an issue with this unreleased version of the BBM for Android app. This older version resulted in volumes of data traffic orders of magnitude higher than normal for each active user and impacted the system in abnormal ways. The version we were planning to release on Saturday addressed these issues, however we could not block users of the unreleased version if we went ahead with the launch. Buat yang masih penasaran, ini php, atau engga. Well, it works, but not completely works. Ini saya (di gadget bb yg masi pake os7) dan saya (di bbm for android ver 1.0.0.42 - yang logo kitkat). Salah satu masalah crucialnya adalah koneksi. Waktu pakai wifi di rumah, dari checklist, ke delivered, cepet banget. Begitu udah beredar, dengan paket optima halo yang baru kepake 200mb dari 3gb dan bar signal penuh, lampu ijo orange nyala semua di H, dia berubah jadi lampu merah alias delay.... Kesimpulan, tunggu versi officialnya aja lah. Dan pastinya, karena sampai delay rilis dan memberhentikan sementara penyebaran aplikasi via store nya, ini bukan masalah yang mudah ditangani.... Beta version itu diciptakan untuk di review kurang lebihnya.... bukan untuk digunakan secara massal. Kalo ngarep langsung sempurna, bbm nya di bb aja. Hihihi.... *PEACE* Tadaaa.... Ini aplikasi yang perlu banget, buat kamu yang masih belajar kalkulus atau yang perlu asistensi dalam hitung menghitung formula matematika. Namanya Wolfram Alpha, aplikasi terbitan developer Wolfram Alpha, LCC. Programnya bisa kamu instal di sini. Ahahaha, sayangnya ini ngga free. Tapi, dengan manfaat yang didapatkan, worth it lah (jarang-jarang lho saya mau keluar uang buat beli aplikasi). Coba lihat gambar ini. Yang perlu kamu lakukan, hanya mengetikan soalnya terlebih dahulu. Lalu, klik Go (pada keyboard) atau = pada aplikasinya. Program ini akan menampilkan jawabannya dengan waktu yang cukup cepat. Itu saja belum keren dong, dia mampu menampilkan step by step penghitungannya. Lumayan lah, buat yang udah lupa sama kalkulus (lupa atau ga pernah inget ya?). Selain itu, si Wolfram Alpha, LCC ini juga membuat aplikasi-aplikasi course di bidang MIPA. Sayangnya, ngga gratis. Hiks.... Coba gratis, atau ada versi free-nya gitu, gapapa deh ada pop up adds nya juga. =D Punya aplikasi sejenis lainnya yang free? Bagi-bagi dong.... Setelah penasaran ngecek playstore dari jam 6, dan dibuat gondok gara-gara di appstore malah nongol lebih cepat, dengan penuh perjuangan akhirnya keinstal juga tuh si bbm for android (yeaa.... tapi ini bisa dibilang masih versi beta, bukan versi official release-nya, hiks....) Tips kalo mau nginstal, kudu nyari koneksi internet yg stabil. Kebayang dong btnya nginstal di Cipularang sejak km 50an. Hmmh.... *Ih fa, kan udah ada bb. Ngapain nginstal bbm for android? Jawabannya.... biasa, kepo-nya lagi kumat* Terus terang ini nginstal baru di galaxy galaxy dan galaxy. Ketiganya note. Os jellybean 4.1 n 4.2. *ngintip nexus si ayah u ngecek bisa ga kalo bukan di galaxy n ainolnya si attar untuk tau, apa kabar dia di ICS?* So far? Multiplatform bbm pinnya diawali angka 7. Iphone dan android sama. Masih penasaran ama satu hal, apa emang cuma bekerja pada wifi? Coz mengandalkan 3g nya yang ada jam pasir, ga ke sent. Pas wifi dinyalakan, baru deh masuk message nya. Jadi inget fitur voice nya bbm 7. Cuma bisa digunakan over wifi. Padahal line n temen-temennya baik-baik aja pakai 3g. Dibawakah kebiasaan itu ke si multiplatform ini? Terus masalah accept mengaccept. Ga tau kenapa saya gagal accept mulu. Udah di accept tapi ga nambah di contact. Jadi kepaksa saya yang invite-invite. Salahnya dimana ya? Tadi sih sempet kepikiran gara-gara kecepetan tekan 'back'. Well. Belom selesai percobaannya. Jadi segitu dulu deh. Oia udah di test bbm an dari si bb ke si galaxy. Lancar sih, selama si galaxynya deketan ama wifi. Hiks.... Gimana? Ada yang punya kisah sukses tanpa wifi? Bagi-bagi sini, biar saya ga nyoba apa yang sudah di review orang.... Hehehe.... Paling ngga enak kalau ada yang mau apply masuk group chatting gini, tapi kuotanya terbatas. Terus terang, sejak menggunakan Android, Whatsapp menjadi andalan saya untuk aplikasi perpesanan. Cepat, sederhana, bisa bertukar file media, dan mudah untuk digunakan. Ini karena Whatsapp menggunakan nomer telepon sebagai identitas dari penggunanya.
Kembali ke topik, kita akan me-review apa saja sih yang diperlukan dari sebuah aplikasi messenger untuk group chatting.
Kira-kira apalagi yang diperlukan sebagai kriteria pemilihan aplikasi messenger untuk grup ini? Nanti kapan-kapan saya update deh. ^_^V kalau sempet tapinya yaaaa.... #thanks untuk grup STIS41 Pertama kali migrasi ke Android yang membuat saya bingung adalah, waduh, autotext-nya bagaimana ini? Lumayan melelahkan juga kalau harus bolak-balik copy paste, secara nomer rekening, alamat, keterangan dagangan, daftar harga, dan sebagainya, termasuk informasi yang biasanya saya simpan di autotext Blackberry, dan di Android, ga ada autotext-nya. Hiks.... Bertanya sama Mbah Google disarankan untuk mencoba google keyboard. Keyboard default Android, yang katanya sih punya kemampuan autocorrect, predictive words, berdasarkan kamus bahasa yang ada di si Mbah Google-nya. Sayang seribu kali sayang, searching di Playstore, ternyata, Google Keyboard tidak tersedia di Indonesia. Argh. Google, kamu diskriminatif deh.... Okay, lalu bagaimana? Selanjutnya saya coba mencari alternatifnya. Dapatlah si Multiling Keyboard dari Honso ini. Di keterangannya, hampir serupa kemampuannya dengan si Google keyboard. Dan yang terpenting lagi, dia ADS FREE. Alias, ga perlu ilfil ngeliatin iklan pop-up yang biasa muncul di aplikasi gratisan. Setelah aplikasinya di instal, nah ini yang saya suka. Petunjuk pemasangannya juga dibuat aplikasi. Jadi, urusan *harus pergi ke mana* tidak perlu diketahui user. Biasanya, kalau habis ujicoba program gini, saya harus capture banyak-banyak kalau mau menjelaskan prosedur instal ke orang lain. Ini tinggal bilang, ikuti step-stepnya aja, nice, very nice.... ^_^V Untuk no. 3, plug in autotextnya bisa diinstal dari sini. Selain itu, yang seru adalah dia support banyak bahasa. Yang saya pasang juga adalah plug in Bahasa Indonesia, Sunda, dan Jawa. Masih banyak bahasa lainnya sih, tapi toh saya ngga ngerti juga, jadi ngga perlu diinstal semua. =D Pertama pakai keyboard ini menderita deh, salah ketik terus. Ngetiknya sih sudah benar, cuma si keyboard ganti-ganti semaunya dia. Bikin saya yang biasanya PD ngetik, jadi berantakan deh. Huh. Ternyata, ada sedikit kesalahan yang saya lakukan, seharusnya di keyboard setting, saya mematikan fitur autocorrect, dan hanya mengaktifkan menu word suggestion-nya saja. Sekarang sih, udah temenan sama keyboard-nya. Ga perlu lagi lah membalas sapaan Kakaotalk, Facebook Messenger, Line, dsb dengan SMS yang dikirim dari HP yang itu tuh (meski dipasang paket Full Service, lebih bermanfaat sebagai sms center kayanya, mengingat kemampuan browsing dan perpesanannya lambat sekali, pakai layanan 3 in 1 kan gratis sms unlimited =D). Beginilah tampilan keyboard-nya. Pilihan huruf menyesuaikan dengan setting font di sistem Android kita. Untuk Anda pengguna gadget Samsung, ini sangat berbeda dari keyboard original Samsung, yang menyatukan numerik dan karakter. Terus terang, untuk masalah UI, saya masih lebih menyukai keyboard Samsung. Selain itu, kelemahannya, jika rotate, dia berubah jadi keyboard DVORAK! Yap, tidak lagi QWERTY. Kecuali Anda familiar dengan DVORAK, saya tidak menyarankan keyboard ini diinstal di HP Android dengan layar kurang dari 4 inchi. Kecuali kalau jari Anda, kelingking semua. Hehehe.... Kalau ga ada masalah sama itu (UI, ukuran layar), keyboard ini cukup direkomendasikan. ^_^V |
AboutKerjaannya Alfa kalau lagi kurang kerjaan. Archives
August 2016
Categories
All
|